Denpasar

Berhasil Tangani Masalah Sampah di Jembrana, Bukannya Dapatkan Apresiasi, Bupati Tamba Dikeluhkan Pemulung

Sosok yang mengejutkan publik di Pilkada 2020 semakin menunjukkan taringnya, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba berhasil menangani problem sampah di Jembrana dengan meluncurkan sejumlah program. Hasilnya, program tersebut membuat volume sampah yang dibuang ke TPA Peh berkurang drastis.

Namun, bukannya mendapatkan apresiasi dari semua pihak, ada juga yang mengeluh dengan hasil kerja sosok yang disebut-sebut memiliki kans maju di Pemilihan Gubernur Bali 2024 mendatang. Keluhan tersebut datang dari warga yang bekerja sebagai pemulung.

Merasa mengeluh karena berkurangnya pendapatan dari hasil memulung sampah plastik dan sampah lain yang bernilai ekonomi.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengapresiasi capaian program STOP yang berhasil mengurangi volume sampah ke TPA Peh.

Tamba tampak bersemangat dan meminta cakupan bisa diperluas di TPST sehingga lebih banyak residu yang dikirim ke TPA.

Ia pun mendorong cakupan program STOP diperluas sehingga lebih banyak masyarakat terlibat dalam pemilahan sampah ke TPST.

Lomba Pesona KEDAS alias Keren Tidak Ada Sampah diminta untuk digalakkan sehingga diikuti oleh semua desa dan kelurahan.

Terkait keluhan sejumlah pemulung karena berkurangnya volume sampah yang masuk TPA, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Gede Ary Chandra Wisnawa hal tersebut terungkap dalam audiensi dengan Bupati Tamba, Senin, 1 Agustus 2022.

Pemulung yang mengeluh ini adalah mereka yang memilah sampah langsung di TPA Peh.

Bekurangnya volume sampah membuat sampah daur ulang semakin berkurang dari sebelumnya.

Buntutnya pendapatan mereka terjun bebas dibandingkan sebelumnya akibat suksesnya Program STOP.

Penurunan volume sampah yang masuk ke TPA Peh sebesar 34 persen atau 1558 ton.

Penurunan itu dikarenakan sebagian sampah berhasil diolah terlebih dahulu masuk ke TPST di Jembrana.

Sehingga hanya residu yang masuk ke TPA dan beban TPA Peh menampung kiriman sampah warga Jembrana bisa dikurangi.

Berkurangnya sampah yang terbuang ke TPA dan hanya residu yang dibuang, menurutnya sebagai bentuk sinergi pemkab Jembrana yang menggandeng program STOP berkontribusi dalam mengurangi beban TPA Peh.

Terkait keluhan dari sejumlah pemulung pihaknya tengah mencarikan sejumlah solusi, diantaranya, dengan menyiapkan mereka sebagai tenaga pemilah sampah di TPST.

Ketua Program STOP I Made Yudiarsana tak menampik dari Januari 2021 hingga kuarter 2 tahun 2022, TPST Jembrana berhasil mengurangi sampah yang dikirim ke TPA.(red /kur)

 

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: