BaliBuleleng

Bersama Membuat Ogoh-Ogoh, Kreativitas STT PRAJAHITA Sambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945

BULELENG, Beritaterkini.co.id | STT PRAJAHITA adalah salah satu banjar yang terletak di bali utara khususnya di wilayah Banjar Dinas Punduh Sangsit, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

Ketua Muda-Mudi STT PRAJAHITA, I Putu Agus Windu Saputra mengatakan pembentukan ulang STT PRAJAHITA yang terjadi sekitar 2 bulan lalu meningkatkan tingkat kreativitas serta mempersatukan truna truni yang lama telah vakum.

Pembangkitan STT PRAJAHITA ini telah melalui banyak tahap seperti diadakanya rapat dan membuat program kerja serta melakukan pengesahan di dinas kebudayaan.

Disamping itu, menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 STT PRAJAHITA mengangkat tema ogoh-ogoh yaitu “Raksasa Mencari Makan”.

“Menjelang Hari Raya Nyepi inilah kesempatan kami membangkitkan semangat pemuda dan pemudi untuk menyatukan diri menunjukkan keberadaan dan kreativitas kami,” ungkap IPAWS.

Sementara itu, tema ogoh-ogoh yang diangkat menceritakan dahulu kala ada seorang yang sangat kejam dan rakus dia suka berburu dihutan dan sangat sadis. Setiap harinya hanya pergi kehutan.

Suatu hari dia bosan hanya berburu ditempat itu saja lalu ia ingin mencari tempat yang baru kemudian ia pergi kesalah satu hutan. Dia berburu di hutan itu dan tidak sengaja menangkap babi yang tampan. Ia menyadari babi itu adalah penungu disana dan dia memakan babi tersebut.

Singkat cerita, keesokan harinya pemuda itu merasakan tubuhnya ada yang berubah dan dia pergi kesungai untuk melihat wajah nya berubah saat bercermin di air, dia sangat terkejut melihat wajahnya yang sangat seram.

Lanjut cerita, ia bergegas pergi kegubuknya mengambil golok dan mencari semua babi yang ada dihutan untuk balas dendam. Akhirnya dia memutuskan untuk tinggal selamanya di hutan karena merasa malu untuk kembali ke desanya yang dulu.

Makna yang bisa diambil dalam ogoh-ogoh yang akan dibuat oleh STT PRAJAHITA kali ini adalah jangan pernah menumbuhkan rasa yang rakus didalam diri. Apapun yang sudah didapat itu semestinya disyukuri dan bilamana ketika kita berada ditempat yang baru yang kita sendiri tidak tahu bagaimana kondisi tempat tersebut, jangan pernah mengambil yang bukan milik kita apalagi itu sifatnya Niskala dalam ajaran hindu. tentunya ini menjadi pelajaran yang dapat kita petik agar tidak seperti cerita yang dimaksud.

“Semoga kita semua dapat memetik makna yang terkandung dalam cerita tersebut dan khususnya STT PRAJAHITA bisa bersatu padu menjunjung tinggi tanah kelahiran,” tutupnya. (SDP)

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: