BaliBeritaDaerahEkonomiLingkungan HidupNasionalPariwisataPeristiwaPertanianTabanan

Menteri Pariwisata Apresiasi Sistem Subak Dijadikan Pondasi Praktek Agriculture di DTW Jatiluwih

beritaterkini.co.id-TABANAN | DTW Jatiluwih Tabanan memiliki daya tarik pariwisata yang terkenal dengan sistem subak dan keindahan sawah terasering.

Bahkan, sistem subak yang menjadi pondasi praktek Agriculture di DTW Jatiluwih memperoleh UNESCO World Culture Heritage tahun 2012.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata mendorong pengembangan pariwisata di pedesaan atau World Tourism, karena ada potensi autentik, yang dapat menjadi keunggulan serta keunikan tersendiri.

Demikian disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Perdana sekaligus meninjau perkembangan Desa Wisata di DTW Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Senin, 9 Desember 2024.

“Hari ini, Kunjungan Kerja Perdana saya ke Bali. Saya bersyukur hari ini dapat berkunjung ke Desa Jatiluwih, untuk melihat dan mendengar secara langsung apa saja yang telah dilakukan dalam mengembangkan Desa Wisata Jatiluwih. Apresiasi saya atas kerja keras yang telah dilakukan Desa Jatiluwih yang memiliki Daya Tarik Wisata dan budaya yang kuat,” kata Menpar Putri Wardhana.

Turut hadir, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama jajaran perangkat daerah dan pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih.

Selain itu, juga hadir Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, Direktur Tata Kelola Destinasi, Florida Pardosi, Direktur Pengembangan Destinasi II Bambang Cahyo Murdoko, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, A.A. Ngurah Satria Tenaya serta sejumlah pejabat terkait.

Tak hanya itu, Menpar Putri Wardhana juga mengapresiasi sejumlah penghargaan luar biasa yang berhasil diraih, sehingga DTW Jatiluwih dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Sebelum secara resmi ditetapkan sebagai Desa Wisata tahun 2016, Desa Jatiluwih telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang luar biasa dalam mengembangkan potensinya,” kata Menpar Putri Wardhana.

Tak hanya itu, Desa Wisata Jatiluwih diakui sebagai contoh yang baik, dalam penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan secara menyeluruh dan konsisten, yang akhirnya memperoleh Sertifikat Pariwisata Berkelanjutan untuk Desa Wisata atau Sertidewi pada tahun 2024.

Atas penghargaan tersebut, DTW Jatiluwih didorong oleh Kementerian Pariwisata untuk dinominasikan ke kancah internasional.

“Pada tahun ini, United Nation World Tourism Organization menetapkan Jatiluwih sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Dunia dari 55 Desa Wisata lainnya dari berbagai Negara,” paparnya.

Prestasi DTW Jatiluwih diharapkan dapat memotivasi pengelola, untuk melestarikan sumber daya alam dan budaya agar kekayaan DTW Jatiluwih terus bisa dinikmati oleh para wisatawan, masyarakat setempat dan juga para generasi mendatang.

Mengingat, DTW Jatiluwih telah menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

Bersama Pemerintah Daerah yang hadir, pihaknya juga berharap, agar terjadi kolaborasi dan koordinasi program yang lebih strategis telah dilakukan Pemerintah Pusat dan juga dapat didukung oleh Pemerintah Daerah setempat.

“Berbagai pihak tertentu telah diajak untuk berkolaborasi dan kami berharap kolaborasi ini harus terus diperkuat, agar Desa Wisata terus dikembangkan bersama pemangku kepentingan, termasuk asosiasi pariwisata dan pelaku industri pariwisata lintas sektor lainnya, untuk mendorong daya saing Desa Wisata tidak hanya di tingkat Provinsi dan Nasional, tetapi juga hingga kancah internasional,” pungkasnya. (red/kyn).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: